Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2011

Postingan yang Aneh

Sebuah catatan di antara riuh aktivitas manusia pagi, menyiapkan harinya. Di antara tugas-tugas, materi-materi, juga rekaman kuliah yang menanti tak sabar disentuh jari jemari. Dalam penat dan kantuk yang berlipat lipat, tak sempat ditebus. Juga akumulasi segala keluh yang tak terucap (dan seharusnya tidak terucap). Hem, kenapa belakangan posting saya jadi agak agak serius ya? Atau bahkan terkesan puitis? Adakah saya jatuh hati? Tentu, pada Sang Pemilik Hati. Mungkinkah saya jatuh cinta? Tentu, pada Sang Pemilik Cinta. #aaargh sebenernya saya mau ngomong apaansih -_-? Baiklah, mending saya curhat saja kayak biasanya ^_^ Dari postingan sebelumnya sudah terbaca jelas bahwa saat ini saya sedang berhasrat untuk pulang kampung, sekadar refresh dari aktivitas-aktivitas rutin ala mahasiswa yang cukup menyita perasaan. Hoho~ Dan ya! Insya Allah saya benar-benar akan pulang! HAHAHAHA! Biarlah untuk sesaat saya tinggalkan materi ujian muskuloskeletal (padahal materi ujiannya naudzubillah) yang

Beginilah Saya

Karena terkadang, terlalu banyak hal yang ingin saya capai, tapi saya hanya dapat memandangnya terpaku, tanpa bergerak maju selangkahpun. Kacau, saya justru melakukan hal hal lain yang tak ada sangkut pautnya dengan apa yang saya tuju. Hem, mungkin saya harus terus berlatih fokus pada satu titik meski semburat yang lain begitu menggoda. Saya menyadarinya. Sungguh menyadarinya. Pun demikian, syaraf konvergen saya mungkin sedikit bermasalah. Karena terkadang, pencapaian orang lain begitu menggiurkan. Tidak, saya tidak iri sama sekali. Saya hanya kagum, dan berharap memiliki kesempatan yang sama (semoga ini tidak sama dengan iri). Logika tiap manusia memang berbeda, begitu pula sudut pandangnya. Dan saya, selalu berharap memiliki logika dan sudut pandang tak terbatas. Agar pencapaian saya, bukan hanya milik saya. Lagi, menjadi pribadi bijak yang mampu memposisikan diri sebagai pihak yang lain, terdengar mengasyikkan. Saya bukan berharap menjadi orang lain. Namun saya ingin menjadi diri sa

Ajaib!

Bismillah. Akhirnya menyerah dan kembali punya adek binaan lagi. Meski merasa bersalah akibat masih cetheknya ilmu serta dangkalnya pengetahuan. Tapi dengan azzam dalam hati, semoga ini insya Allah menjadi pelecut motivasi saya untuk terus terus terus dan terruuuusss belajar. Menggali dan memetik hikmah dari tiap kejadian dalam fragmen-fragmen kehidupan. Sudah pertemuan kedua. Sejauh ini alhamduillah masih oke oke aja. Semoga kedepannya nanti progresnya membentuk kurva linier, bukan fungsi kuadrat yang punya titik puncak sebagai klimaks, lalu berbalik menuju antiklimaks hingga akhirnya mencapai titik nol, bahkan minus tak terhingga. #sotoy banget dah bahasa gue :-P And then, disini saya pengen posting sebuah kisah manis yang saya baca di buku panduan mentoring. Hem, bahasanya saya rubah dikit kali ya, biar agak agak gahol begitchuh. Semoga bisa kita ambil ibrohnya :) Di suatu siang sepoi sepoi, dalam sebuah kelas geografi, tersebutlah seorang guru (sebut aja Bu Guru) yang lagi ng

Dasar Anak Nakal

Bismillah. Karena lidah memang tak bertulang, dan ucapku sering tak terproses lebih dulu dalam otak, keluar bagai rangsang yang direspon secara langsung oleh medula spinalis. Terlontar begitu saja tanpa perantara apapun. Hasilnyaaa.... Banyak manusia tak bersalah yang mejadi korban "keganasan"ku :-P Mulai dari ledekan kecil, tingkat medium, hingga yang mencapai level kronis. Dan kini, dengan segala kerendahan hati, meski terkadang banyak akibat yang musti aku terima, aku ingin menyatakan bahwa.... Keisenganku tak akan berhenti sampai disini!! Hahahahaha (senyum jahat ala princess zakiyah)

Wonder

kepada malam, yang dalamnya luas makna kepada langit, yang padanya tersimpan beribu teka-teki kepada masa, yang terus berlari hingga lelah aku mengejarnya, tapi tak mampu aku mengejarnya juga manusia-manusia yang memiliki, namun alpa hingga hilangnya disini di sudut ini, pertanyaan berhambur, buncah dalam diam bias tanpa terangkai dalam kalimat bahkan kata, tak terejawantah apa yang sudah terjadi, apa yang akan terjadi bagaimana jika, mungkinkah kalau selamanya tak utuh, mengambang ah, sepertinya aku terlalu mencintai kegalauan, mungkin lebih dari diriku sendiri

Histologi + Patologi Anatomi = Diskusi Pernikahan

Bismillah. Judulnya nggak banget ya? Hehehe Sebenernya kurang bijaksana, saat besok ujian 2 laboratorium dan sekarang justru saya posting blog (niatnya sih mau tidur siang, tp trnyata ga ngantuk :-P) Saya masih harus terus belajar untuk betah berjam-jam menghapalkan materi penuh kata-kata rumit yang tersusun secara kompleks dan bila di rangkai akan ditemukan banyak kemiripan antar jenis satu dengan yang lain sehingga akan menimbulkan pengertian yang lebih dan lebih abstrak lagi serta memerlukan konsentrasi penuh agar dapat membedakan antar satu patologi dengan patologi lainnya..... huh hah huh hah (cape juga ngomong 51 kata tanpa titik koma +_+) Materi histologi, ada epitel skuamosa, kuboid, kolumner, yang simpleks, yang kompleks, ada yang silia, ada yang nonsilia, ada juga yang pseudokompleks, yang transisionil. Terus patologi anatomi ada bengkak keruh pada hepar, perubahan hidropik, perubahan hialin, perubahan lemak, perubahan mukoid, ada hiperplasia endometrium tipe kistik, hiperpla

Kerlap-kerlip

Mati lampu. Ini bukan karena pulsa listrik kost saya habis atau belum bayar 3 bulan. Bukan juga karena lampunya kadaluarsa. Semua lampu sepanjang jalan kost mati, itulah kenyataan yang terjadi, dan harus diterima dengan lapang dada. Dan saya, disini ngutak-atik laptop, nulis-nulis blog selagi temen2 kost ribut masalah lilin, korek, dan seterusnya. Saya cukup menikmati kegelapan ini, karena kamar saya jadi bersinar gara2 hiasan bintang2 fluoroscent warna hijau, pink, dan biru yang saya tempel di langit2 dan tembok kamar saya. Walhasil, kalo mati lampu, kamar saya jadi kerlap-kerlip, jad i berasa melayang-layang di tengah langit malam (lebay), hem mungkin sederhananya seperti berada di planetarium, atau apalah itu, yang jelas rasanya nyaman sekali :) Alhamdulillah, lampunya udah nyala! Wah, cepet banget ya, cuma berapa menit gitu, ga sampe setengah jam. Kamar saya sekarang jadi terang benderang, ga kerlap-kerlip lagi :) Hem, saya jadi teringat sama penemu lampu pijar, Thomas Alfa Edi

Miong

Mio panggilannya. Nama panjangnya? Miong. Pemiliknya memang tidak kreatif, apalagi romantis, untuk memberinya sebuah nama yang lebih ear-catching dari itu. Dan nama mio sepertinya juga terlalu biasa bagi sebuah motor bermerk mio seperti dia. Hehehe pemiliknya memang benar-benar tidak kreatif.  Dan ya, pemilik yang tidak kreatif itu tak lain adalah saya sendiri, princess zakiyah :D Sore itu, pertama kali saya melihat Mio, takjub, saya jatuh hati! Setelah sekian lama mengidam2 untuk punya sepeda motor sendiri, akhirnya saya benar-benar memilikinya (alhamdulillah ^_^). Dan ia benar-benar gagah. Meski joknya dipendekin hampir 15 sentimeter (ayah saya takut kalo kaki saya terlalu mungil *pendek maksudnya* utk menapak saat nyetir) tapi ia tetap ganteng dan imut-imut di mata saya :) Dan kisahpun mengalir, antara saya dan Mio. Ke kampus kami berdua, cari makan bersama, kesasar di jalan, ia tetap setia. Kehabisan bensin, mogok pagi-pagi gara-gara dealer yang malpraktik, jatuh, kepeleset, nab

Too Much

dan berawal dari matahari yang menelisik malu malu lewat celah ranting lembar lembar daun masih menggigil dibaluri tetes embun yang menitik nitik dia masih saja mencium aroma itu terhirup bergumul dengan pagi berkabut berbaur harmoni sayup derap langkah pemuda yang pulang dari mushola harum bak untaian bunga-bunga putih, yang menjalar di taman rumahnya ah, dia masih sangat rindu! untuk mencium aromanya pada pantai dan gemuruhnya, runai melodi dan gelak tawanya, pada sebuah gubuk kecil yang melingkupi rasa rasa letih dan menggantinya dengan senyum tulus juga belaian kasih sayang, tempat peraduan termewah dia sungguh sangat rindu....