Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Aku Berlibur

nggak kerasa banget kalo aku bisa berlibur ke pante bareng mba2 yang gokhil2 dari ski....gila g nyangka bgt ....plus geje2gitu...wahahaha pengin lagi rasanya ada laut biru membentang, trus apa lagi ya ah geje tapi nyenengin walaupun yg ikut g sebanyak yg seharusnya tapi itu cukup untuk mempererat ukhwah...insyaAllah...wahhhh aku seneng nomunomu chowayo.... in everymoment we share together...this is better for the moment before every they are trus e apa ya hihihi Note: Itu tadi tulisan tangan temen saya yang sosoan mau nge-hack blog saya. Kayaknya dari dulu dia emang terobsesi banget utk menjadi princess zakiyah. Huks! Loe pikir pembaca ga bakal nyadar ha? Tulisan gue ga mungkin lah kekanak-kanakan macam itu... -,- HAHAHA Dasar Ratna Prabawati Nopiutami B-)

Ukhibbukum Fillah :)

Bersamamu, kita lintasi bukit batu juga pantai karang berpasir putih disana ada cita, dan cerita. Lara menguap bersama air, hilang dalam siklusnya. Entah kurasa awan berarak terlalu cepat atau itu hanya bayanganku saja ia laksana istana kapas, empuk dan nyaman. Dan gulungan ombak menerpa kita, kita tetap tertawa sesekali bersorak saat laut hampir menelan separuh tubuh kita. Bukit pasir gemerlapan bak mutiara suci yang terpancar dari bola matamu. Bersinar menyiratkan gairah kehidupan, kontinu. Kuharap geloranya tak pernah pudar, semoga tak pernah pudar. Agar kita tetap berjalan, tak terhenti. Lalu birunya samudra yang terhampar meski horison membatasi kita dan satwa yang bersembunyi di balik karang malu-malu menampakkan keberadaannya. Aku ada! Dan aku bisa. Kau lebih sempurna, maka sempurnakanlah. Aku tahu kita mungkin berbeda, dalam celupan-celupan indah, lambang keberagaman kita. Tapi ingatlah kawan, ia terbiaskan dari satu warna yang sama, sumber yang satu. Maka rengkuhlah tanganku,

Ayo Menulis!

Bismillah. Saya hadir kembali... ^_^ Dan seperti biasa, kali ini saya mau melaporkan kejadian yang saya alami, istilahnya curhat. Hohoho Hari ini tuh saya libur tapi ga libur. Biasa deh, orang keren macam saya tu ada-ada aja kerjaannya (ditimpukin mode: on). Hem, jadi tadi, hari sabtu tanggal 29 Oktober 2011 alias 1 Dzulhijah 1432 sejak pagi hari hingga sore menjelang, saya ikut training kepenulisan yang diselenggarain bidang syiar SKI Fakultas Kedokteran UNS. Dan wow, habis ikut acara tadi, obsesi saya jaman dahulu kala utk jadi penulis best seller bener-bener bangkit kembali. Rasanya tuh kayak orang mati suri yang bangkit kembali dari alam kubur (wuih, serem juga nih perumpamaan gue). Saya musti bela-belain nih pinjem jempol tetangga buat ngacungin 5 jempol atas "ih-wow" nya acara tadi. Mulai dari pematerinya yang okeee bangeeett (abisnya saya emang ngefans abiz sama pemateri tadi, hehehe) sampe lomba bikin mading berisi tulisan bikinan peserta sendiri. Spontan, dalam waktu

Curhat Pasca Ujian Muskuloskeletal

Bismillah. Saya awali postingan saya dengan tawa: HAHAHAHA!!! Alhamdulillah yah, akhirnya berakhir juga perbegadangan (?) saya selama 2 pekan ini. Pagi tadi, tepatnya pukul 09.40 saya resmi menyelesaikan ujian blok muskuloskeletal, setelah pekan sebelumnya bergulat dengan neoplasma. Daaaann..... *jeng jeng jeng jeng* tadi pagi saya keluar ruang ujian dengan senyum terindah sepanjang 2 pekan ini. Bukan, bukan karena saya bisa mengerjakan semua soalnya tanpa kesulitan sedikitpun, melainkan karena setelah detik itu usai sudah detik-detik penuh kecemasan dan harap-harap tak berdaya menanti soal-soal yang harus saya hadapi. Kamar saya pun kini telah rapi kembali seperti puteri (?) setelah beberapa hari ini hancur lebur bagai pesawat terbang yang jatuh ke laut dan tak terselamatkan. Hohoho (lebay deh mulai) Gimana hasilnya? Kita tunggu saja akhir semester nanti... B-) Yang jelas, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Errr, sebenernya merasa belum maksimal juga si, tapi yasudahlah. Serahkan

Amanah (lagi?)

Bismillah. Perjalanan, selalu membekaskan kesan yang berbeda. Saya sangat menikmati saat-saat dimana saya bisa memperhatikan orang-orang yang saya temui di perjalanan. Orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda, wajah, ekspresi, serta isi pikiran yang juga tak sama. Orang-orang tak punya hubungan apapun dengan saya, yang saya temui hanya karena sebuah tujuan atau alur perjalanan yang sama. Orang-orang yang mungkin tak akan saya temui lagi, sepanjang sisa usia saya. Dari mereka, seringkali saya temui hikmah. Pelajaran hidup yang terkadang sulit dideskripsikan, dan terkadang pula membuat saya tersadar, takjub! Pernah saat saya naik kereta api, seorang wanita membuang bungkis p*pmie keluar jendela. Kalau saja ia mengingat ilmu fisika, ia tak akan melakukannya tanpa memperhatikan sudut posisi tangannya saat membuang, karena kencangnya tekanan angin yang berlawanan laju kereta membuat bungkus itu masuk kembali kedalam kereta, dengan wujud tak karuan, tapi lewat jendela penumpang

Amanah!

Amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah amanah Fyu, saya sedang tidak ingin nambah amanah (lagi) -,- Note: Wah gaya banget lo. Emang lo pikir lo makhluk paling sibuk di dunia ini? Coba liat sekeliling lo! Banyak yang amanahnya lebih banyak dari lo, tapi tetep bisa menjalankan kewajibannya tanpa menzholimi dirinya sendiri. Tanpa melalaikan hak, tapi jug

Untukmu

Hei kamu, yang berada di seberangku! Heningmu, entah. Aku tahu, tapi mungkin tak mau tahu dan mungkin aku tahu, kau pun tak mau tahu. Karena ada kalanya kawan, saat kita terbang beriringan, sayapku melukai sayapmu. Atau sebaliknya, kau tak sadar bahwa kepakmu mengenaiku. Dan aku, bukanlah manusia yang terlalu mempermasalahkan hal semacam itu. Lalu kenapa kau mempermasalahkannya? Aku tahu, oleh karena itu aku tak mencari tahu. Maka biarlah untuk sementara kau berjalan di sisi sebelah sana, dan aku disini. Namun aku berharap, kita tetap dalam alur yang sama, tujuan yang satu. Semoga kita bertemu lagi, suatu saat nanti. ^_^

Homesick

Masih terjaga, dalam hening malam yang melelapkan anak-anak manusia, juga lembab udara jejak-jejak hujan yang turun senja ini. Bau tanah basah masih tertinggal di sudut-sudut, adapun titik-titiknya menyisakan kesegaran alam yang buncah karena siraman rohmatNya. Hem, aku suka aroma ini. Aroma yang selalu mengingatkanku pada suatu masa, saat ibu menyiapkan teh panas manis, bersanding dengan sepiring pisang goreng yang juga manis. Dan dengan senyum tulus, kami -aku, bapak, dan kedua kakakku- menyantapnya habis. Sekejap tandas! Dari sebuah jendela, aku dan kakak memandangi orang-orang yang kehujanan. Ada yang berlari, tergesa, ada pula yang tampaknya menikmati momen tetes-tetes jatuh dari ujung-ujung payungnya. Aku suka memperhatikan wajah-wajah beraneka rupa. Mereka yang terkadang hadir dalam mimpi tanpa aku kenali, yang sejatinya pernah terlintas dalam hidupku, meski hanya sejenak, sistim otak yang super canggih mampu merekam wajah itu dan menginterpretasikannya dalam alam bawah sadar.

Al 'Ashr

Ada saat dimana waktu terasa terhimpit-himpit, seperti halnya barang yang dimasukkan kedalam kardus, berjejal, tidak muat. Sesak dan pengap. Sulit bernapas, hipoksia. Namun dari situ, kita belajar bahwa udara begitu berharga, lantas berazam tak akan menyiakannya. Bismillah!

Kompleks

Sebenarnya kurang tepat jika beralasan bahwa saya hanyalah manusia yang tak mungkin sempurna. Karena meski tak sempurna, seharusnya saya berusaha melengkapi ketidaksempurnaan saya dengan terus mengoreksi disana-sini, dan mengupgrade diri agar tak melulu terjebak dalam alasan kemanusiawian. Tapi kawan, sungguh saya memang bukan makhluk sempurna yang mampu terus mengimbangi kesempurnaanmu, atau mereka . Beginilah saya, yang terkadang masih jengah dengan tuntutan orang-orang dewasa untuk kedewasaan saya. Saya yang masih harus belajar untuk memanajemen diri diantara amanah-amanah yang menanti. Dan percayalah, diantara senyum atau tawa lebar yang tersungging, ada renungan yang saya rangkai. Kompleks.