Bismillah.
Membaca tulisanmu di media, cukup membuatku berdecak kagum. Berapa lama kita tak bertemu kawan? Dan kini kau semakin berkembang rupanya. Hem, menjadi redaktur dan penulis tetap di salah satu rubrik majalah bernuansa ruhani, itu impianku sejak dulu kawan! Dan ternyata kini kau lebih dulu menjalaninya.
Anganku melambung pada awal pertemuan kita. Sebuah forum kepenulisan muda (kalau tak mau disebut anak-anak), yang berlanjut dengan persahabatan. Ya, kalau boleh aku menyebutnya persahabatan. Dulu aku sempat berucap, "Jika suatu saat kau menulis buku dan best seller, jangan lupa untuk mengirimkan satu kopi untukku!" Lalu kini? Sebuah keyakinan muncul, hal itu akan segera terwujud! :)
Dalamnya pemikiranmu yang tertuang dalam pena, jujur membuatku malu. Aku yang pernah bermimpi untuk menjadi penulis, aku yang pernah bermimpi untuk berdakwah dengan kata, aku yang pernah bermimpi menggali ilmu lewat pemahaman dalam tulisan, kini belum bisa menunjukkan apapun padamu, pada mereka. Aku belum seproduktif kau kawan, tulisan-tulisan di blog ku ini hanya berisi tulisan curhatan sampah, yang mungkin belum cukup terpetik hikmah disetiap hurufnya. Meski meletup berkali-kali niatku untuk bangkit dari tabiat konsumen-mania, aku belum cukup mampu mengontrol hawa nafsu dan kemalasan yang membawaku jatuh lagi, lebih dalam lagi.
Kawan, membaca tulisanmu di media, semoga cukup ampuh memantik semangatku untuk kembali merajut langkah, meniti tangga menuju impian masa laluku. Meski mungkin harus ribuan anak tangga kususun, tapi semoga bata-batanya cukup kuat untuk menopang tubuhku.
Hamasah! Aja-aja fighting! ^_^
Comments
Post a Comment