Skip to main content

Refleksi

Bismillah.

Membaca tulisanmu di media, cukup membuatku berdecak kagum. Berapa lama kita tak bertemu kawan? Dan kini kau semakin berkembang rupanya. Hem, menjadi redaktur dan penulis tetap di salah satu rubrik majalah bernuansa ruhani, itu impianku sejak dulu kawan! Dan ternyata kini kau lebih dulu menjalaninya. 

Anganku melambung pada awal pertemuan kita. Sebuah forum kepenulisan muda (kalau tak mau disebut anak-anak), yang berlanjut dengan persahabatan. Ya, kalau boleh aku menyebutnya persahabatan. Dulu aku sempat berucap, "Jika suatu saat kau menulis buku dan best seller, jangan lupa untuk mengirimkan satu kopi untukku!" Lalu kini?  Sebuah keyakinan muncul, hal itu akan segera terwujud! :)

Dalamnya pemikiranmu yang tertuang dalam pena, jujur membuatku malu. Aku yang pernah bermimpi untuk menjadi penulis, aku yang pernah bermimpi untuk berdakwah dengan kata, aku yang pernah bermimpi menggali ilmu lewat pemahaman dalam tulisan, kini belum bisa menunjukkan apapun padamu, pada mereka. Aku belum seproduktif kau kawan, tulisan-tulisan di blog ku ini hanya berisi tulisan curhatan sampah, yang mungkin belum cukup terpetik hikmah disetiap hurufnya. Meski meletup berkali-kali niatku untuk bangkit dari tabiat konsumen-mania, aku belum cukup mampu mengontrol hawa nafsu dan kemalasan yang membawaku jatuh lagi, lebih dalam lagi. 

Kawan, membaca tulisanmu di media, semoga cukup ampuh memantik semangatku untuk kembali merajut langkah, meniti tangga menuju impian masa laluku. Meski mungkin harus ribuan anak tangga kususun, tapi semoga bata-batanya cukup kuat untuk menopang tubuhku. 

Hamasah! Aja-aja fighting! ^_^



Comments

Popular posts from this blog

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m

Muslimah Lembut?

Bismillah. Apa salahnya bila tak memiliki sifat selembut Khadijah? Keibuan dan santun, bak seorang bidadari, bahkan lebih dari sekadar bidadari. Pun Aisyah tak lepas dari predikat mulia. Dibalik sifatnya yang ceria, ekspresif, bahkan seringkali manja. Juga Nusaibah, yang bersama senjatanya dengan gagah berani melindungi Rasulullah di perang uhud. Namun bukankah ia pun seorang wanita? Atau lupakah tentang pertanyaan kritis Asma' binti Yazid yang mempesona para shahabat, hingga Rasulullah memujinya sebagai pertanyaan terbaik? Karena lembut bukan hanya dinilai dari intonasi yang terdengar dari lisannya, tutur katanya, atau kekuatan tangannya.Ada wanita yang dikaruniai Allah kelebihan volume saat berkata, hingga seluruh hadirin mampu mendengar suaranya meski tak bermaksud untuk berteriak-teriak. Pun ada juga wanita yang membuat hati kebat-kebit karena suaranya yang aduhai halus meski sesungguhnya tak dihalus-haluskan. Ada wanita yang berotot kuat, hingga mampu mengangkat beb