Skip to main content

Hikmah ^_^

Bismillaah..

Sungguh, niscaya selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa :)
Jadi ceritanya beginiii, tanggal 19-20 Januari nanti insya Allah SKI FK UNS menjadi tuan rumah dalam rapat kerja nasional (rakernas) forum ukhuwah lembaga dakwah fakultas kedokteran (fuldfk) daerah eksekutif pusat. Kebetulan saat ini masih masa2 transisi kepengurusan SKI, yg mana pengurus SKI yg tercatat aktif secara legal hanyalah ketua umumnya saja...

So, utk acara besar itu, sengaja dibuat kepanitiaan khusus. Siapa saja yg pengen boleh  ikut :D
Dan kalian tau saudara-saudara? Saya dapet posisi yang sejujurnya sangat saya hindari; bendahara umum sekaligus koor danus. Padahaaal... Yang namanya bani zakiyah itu paling penakut utk masalah pegang uang, soalnya ga teliti gituu... Fyu, tapi karena dituntut profesionalitas, saya bersedia menerimanya. Yg lebih membuat hati saya awalnya lebih dag dig dug duerr adalah, staff saya adik2 angkatan 2012 semuaaa, dimana posisi mereka baru magang di SKI dan dengan kata lain ini kepanitiaan mereka yg pertama di SKI. Wuah tapi cukup tertantang juga saya buat mengupgrade mereka *ceileh mengupgrade

Ternyata adik2 yang masih newbie justru semangatnya benar2 cetar membahana *mulai dah ketularan tren
Subhanallah, luar biasa sekali merekaaa... Beberapa koor sie lain sampe protes gara2 adik2 danus yang udah saya PJ kan di masing2 sie itu sangat rutin meneror koor nya utk cari sponsor dan diskonan. Hahaha jiwa mata duitan saya ternyata merasuk juga *ups
Teruuuss, waktu bareng2 jualan makanan kecil di car free day, mereka bela-belain berangkat pagi buta, lantas jalan kaki dari gladak, ke ngarsopuro, sampe sriwedari, ke ngarsopuro lagi, balik gladak lagi. Dan jelas, itu bukan jarak yang dekat B)
Lantas karena makanan jualan kami belom habis, perjalanan dilanjut ke kos-kos nya anak FK. Sampai keliling 6 kosan, akhirnya tandaslah dagangan kami. Yeaaay!! Alhamdulillaah :D

Hikmah pertama yg saya ambil adalah: jangan menyiakan uang sepeserpun, dan jangan menyepelekan pedagang kecil sedikitpun! Secara, ternyata jualan seharian aja udah capeeekk, saudara saudara... Huks, jadi ingat perjuangan orang tua yg mencari nafkah demi kita :')

Di lain situasi dan kondisi, dari sie transakom butuh penginapan buat delegasi tapi anggarannya terbatas. Akhirnya diambillah keputusan utk menginapkan delegasi ke kos-kos binaan FK. Yah biar sekalian bisa lebih akrab gtu deh :)
Dari situ hikmah selanjutnya yg saya petik ialah: klo ndak dimintain tolong jadi tempat nginep, belom tentu kos tsiqoh jadi sebersih dan serapi sekarang :D
Apalagi dari  beberapa hari yg lalu tiba2 kos tsiqoh diganggu oleh kehadiran seekor tikus yg gatau dateng dari mana dan bikin kosan bauuu >.<
Nha utk menjaga image kos FK, mau ga mau kami harus mengusir tikus itu, meski dengan berbagai cara... Mulai dari lem tikus, sampai bawa2 sapu... Niatnya sih mau pukul2 tikusnya pake sapu, tapi waktu dia nyumul eh malah teriak semua sambil lempar sapunya :D
But alhamdulllah, tikus itu sadar diri dan lari masuk ke lubang got gitu... Kami tutup deh lubang itu pake jaring2. Hahaha pergilah kau selamanya wahai tikus!! 3:)
Pokoknya kos tsiqoh jadi bersih dan rapiii.... Cantik deh kyk penghuninyaaa... Semoga bertahan sampai besok besok :D

Haduuu maaf ya saudara saudara saya jadi curcol beginiii hehehe *kaya biasanya enggak aja sih

Ada satu hikmah lagiii: Allah Maha Kaya, dan itu sungguh terbukti. Meski dana rakernas diprediksi defisit, tapi Alhamdulillah ada ada aja pemasukan yang ndak terduga, juga diskon-diskon yang luar biasa :D

Fyu~ capek ngetik nih, dan speechless karena berasa banyak banget yg pengen disampaikan tapi ga bisa menuliskannya dengan rapi lewat kalimat. Hihihi

Intinya adalah, pasti ada hikmah dari tiap fragmen peristiwa. Meski terkadang kita tidak menyadarinya saat ini, tapi mungkin suatu saat nanti :)

"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al Baqarah 2:216)

Doakan rakernas lusa lancar yaa saudara saudaraa :)


Ohyaaa, sekalian memberi infooo alhamdulillah judul skriipsi saya tadi pagi diterima oleh doosen validator :)
Terimakasih bagi yg sudah memberi doa dan dukungan, hohoho
Semoga Allah selalu memberi kemudahan dalam tiap jengkal perjalanan hidup kita dan mencondongkan hati-hati kita dalam kebaikan :)

Salam  ^_^


pamfletnya cantik ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m...

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Tentang Kuliah di FK

Banyak orang yang berpikir kuliah di kedokteran itu keren, prestis, wah, dan sebagainya. Tak heran bila banyak yang bercita-cita jadi dokter. Banyak orang memandang dokter di masyakarat itu termasuk kalangan menengah ke atas, duitnya banyak, hidupnya santai tinggal kipas-kipas, uang datang sendiri. Tapi benarkah demikian? Saya pribadi sebelumnya ngga pernah bercita-cita jadi dokter, memimpikan pun tidak. Bagi saya jadi dokter itu ketinggian, saya benci pelajaran biologi, takut liat darah, dan orang tua saya juga ngga punya banyak uang, ditambah lagi, kuliah dokter kayaknya lama. Awalnya cita-cita saya ingin jadi sastrawan, jadi penulis buku (seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya ). Tapi kemudian saya ingin lebih realistis, karena orang tua saya ngga mungkin mengabulkan cita-cita semacam itu, dengan alasan untuk jadi penulis bisa dilakukan sambil kuliah yang lain. Jadi saya beralih untuk mengambil jalur yang sama dengan kedua kakak: menjadi guru. Kakak pertama s...