Skip to main content

Menghadapi Anxietas

Anxietas atau kecemasan adalah kondisi yang pasti pernah dialami siapapun. Saat akan menghadapi situasi yang baru, menjalani kondisi yang belum pernah dibayangkan, atau sekedar memikirkan sesuatu yang belum terjadi, seringkali menimbulkan kekhawatiran, yang berimbas pada rasa deg-degan, napas ngos-ngosan, keringat dingin, bahkan ada yang sampai diare dan mual muntah. Meski banyak orang yang mengira saya orang yang percaya diri (lebih tepatnya narsis) tapi sebenarnya saya termasuk orang yang gampang cemas. Ada semacam trik yang saya lakukan untuk menutupi kecemasan dan membantu saya menghadapi berbagai hal. Dan berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Berdoa
Yang pertama dan paling utama, minta bantuan sama Allah untuk memudahkan urusan kita. Kalau mau ngomong di depan umum, biasanya saya mengulang-ulang doa Nabi Musa yang diabadikan dalam Al Qur'an surat Thaha ayat 25-28: "Robbisyrohlii shodrii, wayassirlii amri, wahlul 'uqdatan min lisaanii, yafqohuu qoulii (Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku)." Terus kalau momennya mau ujian atau misalnya mau menghadapi dosen, biasanya saya melafalkan dalam hati surat alam nasyrah berulang kali. Kadang istighfar dan kalimat "laa haula walaa quwwata illa billah" atau apapun yang lagi diinget. Pokoknya dzikir apa aja deh, insyaaAllah bakal lebih tenang. 

2. Inhale-exhale
Tarik napas yang dalam terus hembuskan perlahan. Ini beneran memberi efek lho. Karena saat anxietas maka denyut jantung dan pernapasan kita bakal lebih cepat, nah dengan menarik napas harapannya bakal menambah pasokan udara yang kaya oksigen ke dalam tubuh. Badan dan pikiran jadi lebih jernih dan rileks deh.

3. Senyum
Mungkin ini yang bikin orang lain mengira saya nggak grogi ya. Padahal sebenarnya hal ini justru cara saya dalam menetralisir kecemasan. Bagi saya ini memberikan efek sugesti positif. Senyum biar nggak spaneng. Karena sebenarnya otot dan saraf yang diperlukan untuk cemberut berjumlah lebih banyak dibanding saat senyum. Asal jangan senyum-senyum terus ya, ntar disangka lagi jatuh cinta. 

4. Menyanyi
Hehehe ini mah hobi saya yang nggak kesampean. Saat cemas melanda, dengerin musik dan menyanyi bisa bikin hati lebih rileks, atau setidaknya happy. Kalau saya, musik instrumen depapepe atau piano guys pun udah cukup mengundang untuk bersenandung dan kadang menari-nari (yg ini tolong jangan ditiru). Tapi ini khusus dilakukan di rumah atau kamar kos aja ya, jangan di kampus. Apalagi di hadapan dosen pembimbing skripsi.

5. Pikirkan hal menyenangkan
Biasanya saya akan mengingat-ingat apa rencana yang mau dilakukan setelah ujian, mau jalan-jalan atau liburan kemana. Kadang bisa juga dengan mengenang masa-masa bahagia bersama teman-teman dan keluarga. Atau mungkin rasa pizza dan eskrim yang terakhir dinikmati, pokoknya hal-hal yang bikin happy. Otomatis kecemasan yang muncul bakal lebih berkurang. Asal jangan jadi baper aja sih.

Sebenarnya kecemasan adalah kondisi yang wajar, tapi kalau sampai dalam taraf mengganggu kehidupan maka harus dikonsulkan ke psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Karena ada banyak lho individu yang sampai harus menjalani terapi dan mengkonsumsi obat rutin untuk menghilangkan anxietasnya. Semoga Allah selalu beri kemudahan dan kelancaran ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Kerlap-kerlip

Mati lampu. Ini bukan karena pulsa listrik kost saya habis atau belum bayar 3 bulan. Bukan juga karena lampunya kadaluarsa. Semua lampu sepanjang jalan kost mati, itulah kenyataan yang terjadi, dan harus diterima dengan lapang dada. Dan saya, disini ngutak-atik laptop, nulis-nulis blog selagi temen2 kost ribut masalah lilin, korek, dan seterusnya. Saya cukup menikmati kegelapan ini, karena kamar saya jadi bersinar gara2 hiasan bintang2 fluoroscent warna hijau, pink, dan biru yang saya tempel di langit2 dan tembok kamar saya. Walhasil, kalo mati lampu, kamar saya jadi kerlap-kerlip, jad i berasa melayang-layang di tengah langit malam (lebay), hem mungkin sederhananya seperti berada di planetarium, atau apalah itu, yang jelas rasanya nyaman sekali :) Alhamdulillah, lampunya udah nyala! Wah, cepet banget ya, cuma berapa menit gitu, ga sampe setengah jam. Kamar saya sekarang jadi terang benderang, ga kerlap-kerlip lagi :) Hem, saya jadi teringat sama penemu lampu pijar, Thomas Alfa Edi