“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imron 3:104)
Biarkanlah saya memberikan sedikit sudut pandang saya tentang dakwah kampus, meski belum sempurna saya memahaminya. Detik ini, kebenaran telah semakin kabur dalam kehidupan manusia. Gagasan mengenai relativisme kebenaran telah membuat manusia terperdaya dalam kebimbangan mengenai hakikat kebenaran itu sendiri. Sedangkan dalam Islam, kebenaran itu bukanlah suatu hal yang subjektif. Kebenaran memiliki indikator-indikator yang telah tercantum dalam kalamNya secara rinci, mendetail, dan terarah. Islam adalah satu-satunya jalan menuju sejatinya kebenaran.
"Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Al Baqarah 2:147)
Kampus, adalah sebuah komunitas yang unik dan lain daripada yang lain. Dalam dunia kampus, manusia –disini disebut mahasiswa- dapat mengeksplorasi pemikirannya secara bebas, mulai dari pemikiran kanan, hingga kiri sekalipun, tanpa ada rambu yang melarangnya. Kampus, adalah suatu wahana pembentukan kepribadian dan cara pandang dalam menyikapi kehidupan. Dari kampuslah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika kampus menghasilkan produk yang berkualitas, maka majulah bangsa itu, begitupun sebaliknya. Peradaban bangsa sangat bergantung pada output mahasiswanya.
Mahasiswa memiliki banyak potensi yang tidak dimiliki oleh kelompok lain. Selain waktunya yang masih panjang dan lebih banyak fokus untuk menuntut ilmu, mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk merubah masyarakat. Sifat pemuda yang masih penuh semangat dan energi pun harus juga diperhitungkan. Mahasiswa secara dinamis berpikir, bergerak, dan berkontribusi dengan memberikan pemikiran, waktu, serta tenaga untuk merubah lingkungan.
Dakwah kampus, telah berkembang selama lebih dari dua dekade. Sejauh ini cukup banyak perubahan yang diberikan untuk perbaikan bangsa Indonesia. Dakwah kampus merupakan salah satu tonggak yang akan mengubah peradaban. Dari dakwah kampus ini, akan lahir individu-individu yang kuat serta memiliki afiliasi besar terhadap Islam.
Selama ini paradigma bahwa dakwah kampus hanya mencangkup lini dakwah atau rohis kampus saja sebenarnya kurang tepat. Kondisi kampus dimana banyak sekali terdapat kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan penyebaran pemikiran Islam. Kader dakwah kampus harus mampu untuk masuk ke dalam lini-lini yang lain, seperti lini siyasah (misalnya BEM, DEMA), lini ilmiah (misalnya lembaga penelitian mahasiswa), ataupun lini keprofesian. Dengan demikian perlulah adanya suatu sinergisitas dari kader masing-masing lini tersebut untuk menyatukan langkah dalam menyambut seruan dakwah menuju kampus madani.
“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” (QS. Al Muddatsir 74: 1-7)
Selama ini paradigma bahwa dakwah kampus hanya mencangkup lini dakwah atau rohis kampus saja sebenarnya kurang tepat. Kondisi kampus dimana banyak sekali terdapat kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan penyebaran pemikiran Islam. Kader dakwah kampus harus mampu untuk masuk ke dalam lini-lini yang lain, seperti lini siyasah (misalnya BEM, DEMA), lini ilmiah (misalnya lembaga penelitian mahasiswa), ataupun lini keprofesian. Dengan demikian perlulah adanya suatu sinergisitas dari kader masing-masing lini tersebut untuk menyatukan langkah dalam menyambut seruan dakwah menuju kampus madani.
“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”
(Kopas dari catatan pribadi, dalam salah satu tulisan)
Comments
Post a Comment