Skip to main content

Postingan yang Aneh


Sebuah catatan di antara riuh aktivitas manusia pagi, menyiapkan harinya. Di antara tugas-tugas, materi-materi, juga rekaman kuliah yang menanti tak sabar disentuh jari jemari. Dalam penat dan kantuk yang berlipat lipat, tak sempat ditebus. Juga akumulasi segala keluh yang tak terucap (dan seharusnya tidak terucap).

Hem, kenapa belakangan posting saya jadi agak agak serius ya? Atau bahkan terkesan puitis? Adakah saya jatuh hati? Tentu, pada Sang Pemilik Hati. Mungkinkah saya jatuh cinta? Tentu, pada Sang Pemilik Cinta.
#aaargh sebenernya saya mau ngomong apaansih -_-?

Baiklah, mending saya curhat saja kayak biasanya ^_^

Dari postingan sebelumnya sudah terbaca jelas bahwa saat ini saya sedang berhasrat untuk pulang kampung, sekadar refresh dari aktivitas-aktivitas rutin ala mahasiswa yang cukup menyita perasaan. Hoho~
Dan ya! Insya Allah saya benar-benar akan pulang! HAHAHAHA! Biarlah untuk sesaat saya tinggalkan materi ujian muskuloskeletal (padahal materi ujiannya naudzubillah) yang penting saya tidak gila lama-lama disini *lebay

Daaaann, sebenernya banyak yang hal yang ingin saya posting, tentang kehidupan kuliah, temen-temen yang semain hari semakin aneh, tentang cinta (?), juga infotainment yang semakin hot aja (???).
Tapi saya bingung.
*jeggerrr

Baiklah, sedikit saja ya. Hohoho (sok ngartis nih ceritanya)

Hikmah yang dari berbagai problematika hidup saya belakangan ini (hadeh, bahasa elo tuh...), bahwasanya seorang individu merupakan perkembangan dari pemikiran, informasi, serta gold standard dari pribadi ideal yang mempengaruhi individu tersebut. Manusia berkembang, baik dari segi fisik maupun logika. Sosok dalam waktu sekarang, praktis berbeda dengan dia pada waktu sebelum atau sesudahnya, meski itu hanya berselang sepersekian detik.
Logika manusia dapat berubah sangat drastis, hingga mungkin dengan singkat mampu mencapai titik di luar perkiraan. Maka dalam menebak peluang yang benar terjadi, pasti ada celah celah di luar nalar, yang ternyata justru mempengaruhi kondisi situasi. Kontras dari prediksi.

Hah, dalam hal ini saya masih belum cukup handal untuk memperhitungkan logika orang lain. Walhasil, meski terkadang saya beruntung mendapat tebak jackpot, namun tak jarang pula dari semua differential diagnosis yang saya ajukan, tidak ada satupun yang benar-benar merupakan diagnosis utama. Fyu~

Manusia, sungguh menggalaukan. Terkadang ada jenis individu dari segi pemikiran, ekspresi, serta gerak tubuh tidak sinkron satu sama lain. Mungkin ini yang dinamakan individu tidak konsisten. Tidak terdeteksi apa yang ada dalam pikirannya. Nha, yg mjd masalah adalah saat individu itu kebetulan memiliki peranan penting dalam kehidupan atau lingkungan kita, itulah bener-bener bikin repot :-S

Hem baiklah, mungkin saya harus terus belajar, dalam menghadapi individu-individu yang demikian. Mencoba memahami, lalu mencari titik, yang mana itu adalah kunci logikanya.

Ada yang mau bantu saya? Tidak ada? Huhuhu, yasudah~



(sepertinya beginilah ekspresi saya belakangan ini. kadang ketawa2 sendiri, kadang jerit2 sendiri. Dasar orang aneh +_+)

Comments

Popular posts from this blog

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m...

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Tentang Kuliah di FK

Banyak orang yang berpikir kuliah di kedokteran itu keren, prestis, wah, dan sebagainya. Tak heran bila banyak yang bercita-cita jadi dokter. Banyak orang memandang dokter di masyakarat itu termasuk kalangan menengah ke atas, duitnya banyak, hidupnya santai tinggal kipas-kipas, uang datang sendiri. Tapi benarkah demikian? Saya pribadi sebelumnya ngga pernah bercita-cita jadi dokter, memimpikan pun tidak. Bagi saya jadi dokter itu ketinggian, saya benci pelajaran biologi, takut liat darah, dan orang tua saya juga ngga punya banyak uang, ditambah lagi, kuliah dokter kayaknya lama. Awalnya cita-cita saya ingin jadi sastrawan, jadi penulis buku (seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya ). Tapi kemudian saya ingin lebih realistis, karena orang tua saya ngga mungkin mengabulkan cita-cita semacam itu, dengan alasan untuk jadi penulis bisa dilakukan sambil kuliah yang lain. Jadi saya beralih untuk mengambil jalur yang sama dengan kedua kakak: menjadi guru. Kakak pertama s...