Hem, kenapa belakangan posting saya jadi agak agak serius ya? Atau bahkan terkesan puitis? Adakah saya jatuh hati? Tentu, pada Sang Pemilik Hati. Mungkinkah saya jatuh cinta? Tentu, pada Sang Pemilik Cinta.
#aaargh sebenernya saya mau ngomong apaansih -_-?
Baiklah, mending saya curhat saja kayak biasanya ^_^
Dari postingan sebelumnya sudah terbaca jelas bahwa saat ini saya sedang berhasrat untuk pulang kampung, sekadar refresh dari aktivitas-aktivitas rutin ala mahasiswa yang cukup menyita perasaan. Hoho~
Dan ya! Insya Allah saya benar-benar akan pulang! HAHAHAHA! Biarlah untuk sesaat saya tinggalkan materi ujian muskuloskeletal (padahal materi ujiannya naudzubillah) yang penting saya tidak gila lama-lama disini *lebay
Daaaann, sebenernya banyak yang hal yang ingin saya posting, tentang kehidupan kuliah, temen-temen yang semain hari semakin aneh, tentang cinta (?), juga infotainment yang semakin hot aja (???).
Tapi saya bingung.
*jeggerrr
Baiklah, sedikit saja ya. Hohoho (sok ngartis nih ceritanya)
Hikmah yang dari berbagai problematika hidup saya belakangan ini (hadeh, bahasa elo tuh...), bahwasanya seorang individu merupakan perkembangan dari pemikiran, informasi, serta gold standard dari pribadi ideal yang mempengaruhi individu tersebut. Manusia berkembang, baik dari segi fisik maupun logika. Sosok dalam waktu sekarang, praktis berbeda dengan dia pada waktu sebelum atau sesudahnya, meski itu hanya berselang sepersekian detik.
Logika manusia dapat berubah sangat drastis, hingga mungkin dengan singkat mampu mencapai titik di luar perkiraan. Maka dalam menebak peluang yang benar terjadi, pasti ada celah celah di luar nalar, yang ternyata justru mempengaruhi kondisi situasi. Kontras dari prediksi.
Logika manusia dapat berubah sangat drastis, hingga mungkin dengan singkat mampu mencapai titik di luar perkiraan. Maka dalam menebak peluang yang benar terjadi, pasti ada celah celah di luar nalar, yang ternyata justru mempengaruhi kondisi situasi. Kontras dari prediksi.
Hah, dalam hal ini saya masih belum cukup handal untuk memperhitungkan logika orang lain. Walhasil, meski terkadang saya beruntung mendapat tebak jackpot, namun tak jarang pula dari semua differential diagnosis yang saya ajukan, tidak ada satupun yang benar-benar merupakan diagnosis utama. Fyu~
Manusia, sungguh menggalaukan. Terkadang ada jenis individu dari segi pemikiran, ekspresi, serta gerak tubuh tidak sinkron satu sama lain. Mungkin ini yang dinamakan individu tidak konsisten. Tidak terdeteksi apa yang ada dalam pikirannya. Nha, yg mjd masalah adalah saat individu itu kebetulan memiliki peranan penting dalam kehidupan atau lingkungan kita, itulah bener-bener bikin repot :-S
Hem baiklah, mungkin saya harus terus belajar, dalam menghadapi individu-individu yang demikian. Mencoba memahami, lalu mencari titik, yang mana itu adalah kunci logikanya.
Ada yang mau bantu saya? Tidak ada? Huhuhu, yasudah~

(sepertinya beginilah ekspresi saya belakangan ini. kadang ketawa2 sendiri, kadang jerit2 sendiri. Dasar orang aneh +_+)
Comments
Post a Comment