Skip to main content

Rindu Sepotong Episode

Tawa mereka, keceriaan mereka, semangat menggebu mereka, kelabilan mereka, kepanikan mereka, keluhan mereka, pusing mereka...
Ah, dulu aku juga seperti itu. Ribet dan polos. Putih, tak tau apa-apa.
Strategi, tabiat, iklim, rintangan, ancaman, qodhoya, solusi, oportunity, inisiatif, sinergisitas, grand design, apalah itu semua...
Tak ada kerut-kerut dahi yang semakin dalam, yang ada hanyalah senyum yang semakin terkembang.
Andai aku bisa kembali pada masa itu, dengan jiwa dan pemikiranku saat ini *jangan-ngayal-aneh-aneh-deh-banz
Sebuah pengingat pada diri, yang lalu biarlah pergi. Jadikan ia sebuah kesan, kenangan yang membentuk pribadi hingga detik ini. Letakkan ia dalam sebuah folder memori termanis, yang akan tersimpan hingga akhir nanti.

Hey, tapi aku boleh bersenandung, bukan? Janji deh ga akan berisik didengar. Satu lagu saja ^_^

sebuah kisah masa lalu hadir di benakku
saat kulihat surau itu menyibak lembaran masa
yang indah bersama sahabatku
sepotong episode masa lalu aku
episode sejarah yang membuatku kini
merasakan bahagia dalam dienMu
merubah arah langkah di hidupku
setiap sudut surau itu menyimpan kisahkadang kurindu cerita yang
tak pernah hilang kenangan
bersama mencari cahayaMu
sepotong episode masa lalu aku
episode sejarah yang membuatku kini
merasakan bahagia dalam dienMu
merubah arah langkah di hidupku


 Masjid Darul Hafidz zaman dulu, sekarang udah jauh lebih bagus :)








Surakarta, 17 Sya'ban 1433
Ba'da kunjungan Tafakur Alam, Nurul Huda Islamic Centre UNS

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Kenapa Menulis?

Saat duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar saya pernah diberi tugas menuliskan aktivitas yang dilakukan selama liburan sekolah. Saya yang hanya LDR (liburan di rumah) bingung harus menulis apa dan akhirnya hanya menulis tentang kegiatan saya main ke rumah nenek, manjat pohon, makan mangga, jatuh, dan hal-hal ngga penting lain yang intinya semua itu cuma ngarang belaka. Walhasil nilai yang tertera di lembar tugas saya hanya 65, beda jauh dengan teman saya yang menceritakan liburannya ke luar kota dan dapat 90. Yah mungkin gaya bahasa saya yang memang ndeso banget, tapi saya jadi sebal sama pelajaran mengarang. Meski sebal menulis tapi saya cinta membaca. Awalnya buku yang saya baca hanya sebatas fabel, dongeng-dongeng dunia, atau majalah bobo yang bapak saya beli secara kiloan di shoping center, paling banter adalah buku kumpulan cerita rakyat yang ibu saya pinjamkan dari perpustakaan umum. Lalu perlahan saya mulai menyentuh majalah annida punya kakak dan dari situ saya mulai kenal p...

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m...