Skip to main content

Kekuatan Super

Tidak banyak drama korea yang sudah tonton, dan My Love From Another Star adalah salah satu daftar list yang tidak saya sukai. Selain jalan ceritanya yang irasional, kisah cinta antar tokoh utamanya cenderung menye-menye. Bagi penggemar drama yang dibintangi Kim So Hyun ini, mianhe karena kita beda selera. Tapi ada hal menarik, saya terobsesi pada kekuatan super milik Do Min Joon, alien yang telah hidup selama 400 tahun dalam drama ini. 

Kemampuan teleportasi. Ini akan membuat saya bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sekejap mata. Saya tipe orang yang berangkat kemanapun mepet-mepet jamnya. Dulu karena sekolah saya deket dari rumah, saya baru berangkat jam 7 kurang 5 atau 10 menit. Begitupun waktu kuliah, alih-alih menunggu jam kuliah selanjutnya, saya lebih suka pulang ke kos dulu dan balik ke kampus kalau udah mepet dosen masuk. Ngga jauh beda saat rapat atau datang agenda lainnya. Nah kebayang kalau punya kemampuan berpindah dalam sekejap mata, hidup saya bakal lebih santai. Dan ini juga bisa menghemat biaya transportasi karena kalau mau kemana-mana ngga harus ngeluarin ongkos bensin atau tiket kereta. Kalau mau jagong ngga bakal repot, tinggal kedipin mata, cling~ nyampe ke alamat yang dituju. Kalau mau piknik tinggal merem, wuss~ jatuh dengan indah di Karimun Jawa.

Kemampuan telekinetik. Seringkali rasanya mager untuk sekedar bangun ngambil atau naruh sesuatu. Nah dengan kekuatan ini saya bisa menggerakkan benda mendekat, menjauh, melayang, dan lain sebagainya. Kalau mau  baca buku tinggal tunjuk ke rak, lalu buku yang diinginkan bisa mendekat sendiri. Kalau mau makan tinggal pandangi piring sampai melayang ke arah magic com, terus centong nasinya bisa nyendokin sendiri, tambah lauk pauknya. Habis itu tinggal gerakin teko untuk ngucurin air ke gelas, dan dekatkan semuanya ke hadapan deh. Tapi ngomong-ngomong, kalau punya kekuatan ini, apa saya ngga bakal jadi gendut banget ya? Secara ngga pernah gerakin badan, huks

Kemampuan telepati. Kalau Do Min Joon bisa mendengar suara yang sangat kecil, hm mungkin kayak infrasonik ya? Tapi saya mikir, kalau gitu mungkin saya ga bakal bisa tidur karena terlalu berisik. Padahal dengan pendengaran normal aja saya sering pura-pura ngga denger, hehehe. Jadi telepati yang lebih saya inginkan adalah mampu berbicara dengan orang lain lewat pikiran. Kalau memungkinkan sampai radius jarak jauh juga, jadi bisa hemat pulsa dan kuota.

Kemampuan mengehentikan waktu. Ini dia kekuatan pamungkasnya. Karena ada momen-momen yang ingin saya nikmati sendiri meski hanya beberapa saat. Momen paling menyenangkan, agar saya bisa tertawa tanpa ada yang menyadarinya. Juga momen paling menyakitkan, agar saya bisa menangis tanpa ada yang melihatnya. Hanya saya yang bergerak, yang lain diam. Terus langsung kebayang adegan daun jatuh yang berhenti mengambang di udara, bianglala yang rotasinya terhenti, dan lampu komedi putar yang berhenti berkedip-kedip. 

Tapi sehebat apapun sekuatan super itu, saya tetap bahagia dengam apa yang saya miliki sekarang kok. Karena Allah sudah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, dan sudah fitrahnya kita ngga punya kemampuan teleportasi, telekinetik, telepati, dan menghentikan waktu semacam itu. Entah mungkin suatu saat dengan semakin berkembangnya teknologi manusia akan mampu memilikinya, tapi sejauh ini sepertinya belum. Jadi nda usah melakukan laku atau tirakat yang aneh-aneh agar bisa terbang, menghilang atau memiliki kekuatan super, takutnya malah akan menjauhkan dari Pencipta Yang Maha Sempurna.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim 14:7)

Comments

Popular posts from this blog

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Kenapa Menulis?

Saat duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar saya pernah diberi tugas menuliskan aktivitas yang dilakukan selama liburan sekolah. Saya yang hanya LDR (liburan di rumah) bingung harus menulis apa dan akhirnya hanya menulis tentang kegiatan saya main ke rumah nenek, manjat pohon, makan mangga, jatuh, dan hal-hal ngga penting lain yang intinya semua itu cuma ngarang belaka. Walhasil nilai yang tertera di lembar tugas saya hanya 65, beda jauh dengan teman saya yang menceritakan liburannya ke luar kota dan dapat 90. Yah mungkin gaya bahasa saya yang memang ndeso banget, tapi saya jadi sebal sama pelajaran mengarang. Meski sebal menulis tapi saya cinta membaca. Awalnya buku yang saya baca hanya sebatas fabel, dongeng-dongeng dunia, atau majalah bobo yang bapak saya beli secara kiloan di shoping center, paling banter adalah buku kumpulan cerita rakyat yang ibu saya pinjamkan dari perpustakaan umum. Lalu perlahan saya mulai menyentuh majalah annida punya kakak dan dari situ saya mulai kenal p...

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m...