Skip to main content

Sepatu Impian

Kalau ditanya tentang sepatu impian, maka jawabanku bukan sepatu kaca ala cinderella atau sepatu penambah kecepatan seperti detektif conan, apalagi sepatu impor seharga jutaan rupiah yang dijual di etalase mall. Sepatu impianku adalah sepatu yang bisa membawaku terbang.

Di waktu kecil aku pernah membaca sebuah fabel tentang seekor berang-berang yang berpetualang dengan sprei nya. Ia terbang dengan sprei itu mengelilingi dunia dan bertemu teman-teman baru. Sejak saat itu, aku memimpikan sebuah perjalanan dengan terbang sendiri seperti sang berang-berang. Jadi, sepatu yang bisa terbang mungkin bisa mewujudkan mimpiku.

Dengan sepatu terbang aku tak perlu lelah menapakkan kaki untuk naik tangga menuju lantai tertinggi, Dengan sepatu terbang aku tak perlu terjebak macet di tengah keramaian jalan. Dengan sepatu terbang aku bisa mengambang di atas kota, menikmati angin laut sambil melihat lumba-lumba berenang, melintasi benua dan menatap semesta dari atas. Aku akan melesat di antara awan yang empuk bersama burung-burung. 

Kalau nanti teknologi semakin maju dan pengetahuan manusia semakin berkembang, mungkin akan ada yang menciptakan terobosan baru: sepatu yang bisa terbang. Dan aku ingin jadi orang pertama yang membelinya :)

Kalau sepatu saya ini emang ngga bisa terbang, tapi nyaman dipakai

Comments

Popular posts from this blog

Mitos dan Fakta Mahasiswa FK

Bisa dibilang bahwa kedokteran adalah salah satu jurusan yang tergolong kontroversial. Banyak isu dan gosip yang sering saya dengar bahkan jauh hari sebelum benar-benar jadi mahasiswa FK. Diantara desas-desus itu tak jarang yang membuat saya merasa harus berpikir ulang sebelum memilih ambil jurusan ini. Setelah terjun di dalamnya, ternyata ada isu yang bukan sekedar gosip alias fakta, dan ada pula yang ternyata zonk alias hoax alias mitos belaka. Nah dipostingan kali ini saya pengen bahas satu-satu, meski nggak semuanya karena jumlah aslinya buanyak bangets. Semoga bisa mewakili yes. Abaikan pose orang-orang yang di pinggir 1. Mahasiswa FK biasanya anak orang kaya soalnya bayar kuliahnya mahal. Menurut saya nggak seratus persen benar. Memang ada FK yang mematok harga selangit baik untuk biaya masuk maupun persemesternya, tapi banyak juga FK yang relatif terjangkau, biasanya dari universitas negeri. Selain itu ada kok mahasiswa FK kayak saya yang hanya bermodal dengkul alias m...

Idul Adha di Perantauan; Sedih Sih, Tapi... Siapa Takut? B-)

Bismillah. Errr udah paham dari judulnya ya? Yaudah deh, ga jadi cerita ah~ ^_^ Intinya selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin (loh?) (Hoho gambar yg cukup menghibur :D)

Tentang Kuliah di FK

Banyak orang yang berpikir kuliah di kedokteran itu keren, prestis, wah, dan sebagainya. Tak heran bila banyak yang bercita-cita jadi dokter. Banyak orang memandang dokter di masyakarat itu termasuk kalangan menengah ke atas, duitnya banyak, hidupnya santai tinggal kipas-kipas, uang datang sendiri. Tapi benarkah demikian? Saya pribadi sebelumnya ngga pernah bercita-cita jadi dokter, memimpikan pun tidak. Bagi saya jadi dokter itu ketinggian, saya benci pelajaran biologi, takut liat darah, dan orang tua saya juga ngga punya banyak uang, ditambah lagi, kuliah dokter kayaknya lama. Awalnya cita-cita saya ingin jadi sastrawan, jadi penulis buku (seperti yang sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya ). Tapi kemudian saya ingin lebih realistis, karena orang tua saya ngga mungkin mengabulkan cita-cita semacam itu, dengan alasan untuk jadi penulis bisa dilakukan sambil kuliah yang lain. Jadi saya beralih untuk mengambil jalur yang sama dengan kedua kakak: menjadi guru. Kakak pertama s...